Wednesday, November 23, 2011

Sikap Umat dalam mengikuti Perayaan Ekaristi



a.      Berjalan
Berjalan yang baik dilakukan dengan tegap dan khidmat serta pandangan ke arah depan merupakan tanda penghormatan dan kesungghuan niat kita bertemu dengan Tuhan serta dengan tidak tergesa-gesa supaya suasana khidmat dan tenang terjaga, namun tidak lambat juga supaya tidak memberi kesan lamban. Berjalan dilakukan pada saat perarakan, sebelum dan sesudah menyambut Tubuh (Darah) Kristus, ketika mengantarkan bahan persembahan membacakan pengumuman dan membacakan Kitab Suci (bacaan I & II)
b.      Tanda Salib
Tanda salib dibuat ketika memasuki gereja dengan air suci sebagai tanda peringatan pembaptisan yang telah kita terima, mengawali dan mengakhiri perayaan Ekaristi, menerima percikan air suci kalau dibuat sebagai pernyataan Tobat, memulai bacaan injil pada dahi, mulut dan dada untuk mengungkapkan hasrat agar budi diterangi, mulut disanggupkan untuk mewartakan, dan hati diresapi oleh sabda Tuhan dan menerima berkat mengutusan pada bagian penutup
c.       Membungkuk
Gerakan ini dipakai untuk mengiringi doa dan uangkapan menyembah Tuhan. Membungkukan badan merupakan tanda penghormatan yang lebih besar daripada menundukan kepala. Rombongan imam, prodiakon, misdinar juga melakukan penghormatan dengan membungkuk terhadp altar Tuhan. Membungkuk dilakukan : oleh Imam di depan altar ketika memulai dan mengakiri perayaan Ekaristi dan  pada waktu Konsekrasi. Sedangkan  oleh umat ketika mengucapkan Syahadat para rasul, berada di depan salib, masuk di gereja atau kapel yang di dalamnya tersimpan sakramen mahakudus
d.      Menundukan Kepala
Sikap hormat ini sebagai tanda penghormatan, dimana menundukan kepala dilakukan oleh Imam ketika mengucapkan kata Yesus, Santa Perawan Maria dan santo santa yang diperingati pada hari itu, sebelum dan sesudah mendupai salib, altar dan bahan persembahan. Oleh misdinar sebelum dan sesudah mendupai imam dan umat. Oleh lektor atau petugas lainnya yang akan menuju altar untuk menghormati altar Tuhan dan imam.  
e.       Berlutut
Berlutut merupakan sikap doa yang mengungkapkan kerendahan hati seseorang yang ingin memohon kepada Tuhan atau bersembah sujud kepada-Nya. Berlutut dilakukan oleh umat ketika berdoa pribadi pada saat mengawali dan mengakhiri Ekaristi, saat konsekrasi, serta sebelum dan sesudah komuni sebagai sikap sembah sujud untuk hormat kepAda Allah. Oleh Iman mendoakan kisah Institusi (Kisah Perjamuan Tuhan) dalam Doa Syukur Agung, termasuk didalamnya kata-kata konsekrasi, sebagai tanda hormat dan pujian, serta untuk merenungkan wafat Tuhan Yesus pada saat pembacaan Kisah sengsara pada hari raya Jumat Agung.  
f.        Berdiri
Berdiri dilakukan ketika menyambut iman dan para pelayan yang bergerak menuju ruang altar, sikap ini menunjukan penghormatan kepada Allah yang datang dan hadir ditengah-tengah umat. Pemakluman Injil sebagai tanda Hormat pada Tuhan Yesus Kristus yang bangkit mulia dan yang hendak memaklumkan sabda-Nya. Mengucapkan Syahadat untuk memperbaharui pengakuan iman sebagai tanda kesediaan menjadi saksi iman. Menyampaikan doa Umat, sebagai tanda hormat kepada Allah yang setia mendengarkan dan mengambulkan doa-doa umat. Memulai Doa Syukur Agung (Prefasi) hingga kudus sebagai tanda hormat dan syukur kepada Allah. Mengucapkan/menyanyikan lagu Bapa Kami sebagai tanda pujian dan permohonan.
g.      Duduk
Duduk di kursi, di bangku atau bersila di lantai (lesehan) adalah sikap istirahat, rileks dan tenang. Duduk dilakukan oleh umat atau iman untuk berpikir atau merenung. Oleh umat untuk mendengarkan pembacaan sabda Tuhan( bacaan I dan II; dari kitab perjanjian lama dan surat para rasul)
h.      Menyembah
Mengandung arti sebagai tanda bakti dan hormat kepada Tuhan. menyembah dilakukan oleh umat saat Tubuh dan Darah Kristus diangkat keatas pada saat konsekrasi. Dan juga dilakukan pada saat Sakramen Mahakudus diangkat diatas pada doa salve (Pujian) dan perayaan Kamis Putih. Imam atau prodiakon yang membagikan komuni perlu mengangkat sibori berisi Hosti Kudus keatas (sedikit di atas kepala) sebagai tanda hormat saat mereka berjalan menuju umat. Tempat tertinggi adalah tempat terhormat.  
i.        Mengatupkan Tangan
Mengatupkan tangan dibuat ketika sebelum dan setelah menerima komuni (mengatupkan tangan didada waktu berjalan) sebagai ungkapan kesetiaan pada Tuhan. mengatupkan tangan juga dilakukan oleh umat ketika berdoa pribadi.  
j.        Bersalaman 
       Berjabat tangan atau  bersalaman mengungkapkan wujud dari Kasih dan Persaudaraan.
Bersalaman dilakukan oleh umat ketika kita saling memberikan Salam Damai dan juga dilakukan oleh Imam dengan para pembantunya (prodiakon atau misdinar).

4 comments:

  1. Sikap liturgi yang baik menambah penghayatan seseorang dalam mengikuti perayaan liturgi Ekaristi.

    ReplyDelete
  2. Makasih?, jadinya saya tau. Karena di kelas saya ada UAS BTKS seperti ini. Jadi saya mengerti dengan ini. Terima kasih

    ReplyDelete
  3. Harrah's Cherokee Casino Resort - Mapyro
    HARRAH'S CHEROKEE CASINO RESORT in Cherokee, 다파벳 NC. 천안 출장안마 Find 전라남도 출장마사지 reviews, hours, directions, and start winning 전라남도 출장마사지 real 태백 출장마사지 money!

    ReplyDelete